Welcome to My Website

APAKAH ANDA SUDAH MELEK FINANSIAL?

Diposting oleh hendri sugiarto Jumat, 02 April 2010

Untuk menjadi orang kaya, seseorang harus melek finansial. Melek finansial artinya mampu membaca dan memahami laporan keuangan. Melek finansial ditandai dengan kemampuan membedakan laporan keuangan orang kaya dengan laporan keuangan orang miskin dan kelas menengah.

Orang kaya berfokus pada aset (harta) dan berusaha menambah aset tersebut, sedangkan orang miskin dan kelas menengah berfokus pada keseimbangan pemasukan dan pengeluaran serta senang sekali menambah liabilitas (utang).

Orang kaya berusaha meningkatkan pemasukan untuk meningkatkan aset dan menurunkan pengeluaran untuk menurunkan liabilitas. Orang miskin dan kelas menengah mempunyai pemasukan yang seimbang dengan pengeluaran. Semakin tinggi pemasukannya akan semakin tinggi pengeluarannya. Semakin tinggi pengeluaran akan semakin tinggi pula liabilitasnya, namun asetnya tetap kecil.

Orang kaya dapat membedakan aset (harta) dengan liabilitas (utang), sedangkan orang miskin dan kelas menengah seringkali menyamakan aset dengan liabilitas karena liabilitas itu nampak sebagai aset. Aset adalah sesuatu yang memberikan pemasukan, sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang mendatangkan pengeluaran.

Orang miskin dan kelas menengah seringkali menganggap liabilitas sebagai aset, sehingga semakin lama liabilitasnya semakin besar sementara asetnya justru semakin kecil. Rumah besar dan mobil mewah dinilai sebagai aset, padahal orang kaya menilainya sebagai liabilitas. Rumah besar dan mobil mewah bukan aset karena tidak mendatangkan pemasukan. Keduanya mendatangkan pengeluaran dalam bentuk hipotek, biaya operasional, pemeliharaan, pajak, asuransi, dan sebagainya.

Orang kaya fokus pada aset sehingga menjadi kaya, tidak fokus pada pemasukan, pengeluaran dan liabilitas yang membuat dirinya tidak kaya. Orang miskin dan kelas menengah fokus pada keseimbangan pemasukan dengan pengeluaran sehingga tidak bisa kaya. Peningkatan pemasukan akan dikuti dengan peningkatan pengeluaran sehingga tetap saja tidak kaya walaupun penghasilannya meningkat.

Orang kaya fokus pada aset dan bekerja keras untuk menambah aset sehingga menjadi kaya dan semakin bertambah kaya. Orang miskin dan kelas menengah fokus pada keseimbangan penerimaan dengan pengeluaran sehingga tetap miskin. Semakin bekerja keras, pemasukannya semakin meningkat dan pengeluarannya pun akan meningkat pula. Ketika pemasukan tidak mengimbangi pengeluaran munculah liabilitas yang jumlahnya semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah pengeluaran, sehingga bertambah miskin.

Orang kaya mengutamakan kebutuhan, sedangkan orang miskin dan kelas menengah mengedepankan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dilakukan atau suatu hal yang diprioritaskan. Keinginan menunjukan sesuatu yang melebihi keharusan atau sesuatu yang dilakukan setelah kebutuhan terpenuhi.

Orang kaya membeli rumah tinggal sesuai kebutuhan, sedangkan orang miskin dan kelas menengah membeli rumah sesuai keinginan, kalau perlu dengan harga diatas kemampuan. Orang kaya membeli rumah kedua, ketiga dan seterusnya untuk menambah pemasukan dan memperbesar aset. Orang miskin dan kelas menengah akan membeli rumah baru yang lebih besar dan mewah untuk mengganti rumah lamanya dan bila perlu menggunakan uang pinjaman sehingga menciptakan liabilitas.

Efisiensi artinya mendapatkan hasil yang sama besar dengan tenaga, waktu dan biaya yang lebih kecil. Dengan kata lain, melakukan efisiensi adalah melakukan penghematan atas tanaga, waktu dan biaya yang dibutuhkan.

Orang kaya melakukan penghematan dengan mencari alternatif menggunakan tenaga yang lebih kecil, waktu yang lebih pendek dan biaya yang lebih murah. Menghemat berarti mendapatkan sesuatu dengan tenaga yang lebih ringan namun hasilnya sama, mengerjakan sesuatu lebih cepat dan hasilnya juga sama, serta mengeluarkan biaya yang lebih murah, namun kualitas hasilnya relatif sama.

REFLEKSI

Lakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan Anda, kemudian berikan testimoni dalam kolom komentar : Apakah yang telah Anda lakukan untuk menciptakan kondisi keuangan Anda pada usia 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun atau 60 tahun, terutama kondisi pemasukan maupun kondisi pengeluaran.

0 komentar

Posting Komentar